Bentuk Dasar Algoritma Pemrograman

Mengenai bentuk-bentuk dasar pada algoritma pemrograman merupakan suatu agar kita dapat mengetahui cara-cara menyusun algoritma yang baik, pada bagian ini akan lebih lanjut dibahas di bawah ini:

Algoritma sendiri mempunyai tiga 3 bentuk dasar, antara lain: 

1. Algoritma Sekuensial (Sequence Algorithm)
Sequence algorithm atau algoritma sekuensial merupakan algoritma yang langkah-langkahnya secara urut dari awal hingga akhir. Bentuk dari algoritma sekuensial ini salah satu contohnya seperti algoritma memasak air. Langkah demi langkah yang dijalankan harus urut dari atas sampai bawah.

2. Algoritma Perulangan (Looping Algorithm)
Looping algorithm atau algoritma perulangan merupakan suatu algoritma yang menjalankan beberapa langkah tertentu secara berulang-ulang atau looping. Pada masalah yang kita hadapi, ada pula sebuah langkah yang harus kita lakukan secara berulang-ulang. Contoh dari algoritma looping ini adalah algoritma menjemur pakaian: 
-      Siapkan jemuran.
-      Ambil satu pakaian yang nantinya akan dijemur.
-      Peras pakaian tersebut terlebih dahulu.
-      Letakkan pakaian tersebut pada tiang jemuran.
-      Ulangi langkah dari 2 sampai 4 hingga pakaian habis.

Dari algoritma di atas, dapat diketahui bahwa dari langkah 2 sampai 4 harus dilakukan secara berulang-ulang hingga pakaian habis.

3. Algoritma Percabangan atau Bersyarat (Conditional Algorithm)
Conditional algorithm atau algoritma bersyarat merupakan algoritma yang menjalankan langkah berikutnya apabila terdapat syarat yang sudah dapat dipenuhi. Berikut salah satu contoh dari algoritma bersyarat : 
-      Siapkan panci.
-      Masukkan air secukupnya ke dalam panci.
-      tutup panci tersebut.
-      letakkan panci tersebut di atas kompor.
-      Hidupkan kompor.
-      Apabila air sudah mendidih, lalu matikan kompor.
-      Angkat panci tersebut dari kompor.
Algoritma bersyarat atau contional algorithm terdapat pada langkah ke 6. Apabila air sudah mendidih, lalu matikan kompor. Sehingga apabila air tersebut belum mendidih, maka kompor tidak dimatikan.